- (208 dunia) R. Budi Hartono dan Michael Hartono, 70 tahun, US$5 miliar rokok dan perbankan
- (304) Low Tuck Kwong, 62, US$3.6 miliar batu bara
- (420) Martua Sitorus, 51, US $2.7 miliar kelapa sawit
- (488) Peter Sondakh, 59, US$2.4 miliar investasi
- (564) Sri Prakash Lohia, 58, US$2.1 miliar polyester
Sungguh memilukan, ternyata pembangunan ekonomi di Indonesia telah menciptakan jurang antara kelompok kaya dengan kelompok miskin. Liberalisasi dan kapitalisme telah mewujudkan ketidakadilan dalam akses ekonomi masyarakat. Orang kaya semakin kaya dan orang miskin semakin miskin. Sudah saatnya rezim neoliberalisme ini diberantas dan mengembalikan cita-cita pendiri bangsa ini mewujudkan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan. Dan membawa semua rakyat pada kesejahteraan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar